>>> 15 November 2013
Touch
down Pulau Tinabo.
Dua kilas info tentang Pulau
Tinabo.
Cekidot.. xoxo
Cekidot.. xoxo
Salah satu destinasi wisata yang
amat populer di Taman Nasional Taka Bonerate adalah Pulau Tinabo. Pulau
Tinabo merupakan pusat wisata bahari Taman Nasional Taka Bonerate. Pulau Tinabo
memiliki substrat pasir pantai berwarna putih dengan topografi daratan yang
landai antara 0-2 meter dan vegetasi darat dominan berupa tanaman kelapa,
santigi, ketapang, rumput-rumputan, dan perdu-perduan. Keindahan keanekaragaman
bawah laut dan keindahan alamnya yang memukau, serta lokasinya yang jauh dari
hiruk pikuk bisingnya kota menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan
yang datang ke pulau ini. Aktivitas utama yang dapat dilakukan pengunjung
adalah diving, snorkeling, dan canoing. Selain itu, para pengunjung dapat
menikmati indahnya sunrise dan sunset di pantai berpasir putih atau sekedar
berjemur sambil memandang indahnya panorama alam sekitar. Fasilitas yang
tersedia cukup memadai, mulai dari fasilitas penginapan, dive center yang cukup
lengkap, serta fasilitas lainnya yang mendukung aktivitas wisata bahari.
Info
lebih lengkap bisa langsung baca di www.tntakabonerate.com
welcome to Tinabo Island |
Hello there, udah masuk bagian yang paling seru nih –setiap hal yang
dilewati selama perjalanan ini punya peranan serunya masing-masing, ini
penantian kami selama perjalanan lama yang kami lewati sebelumnya. Aku pikir
untuk cerita di Pulau Tinabo ini akan jadi satu bagian sendiri, terlalu banyak
hal yang pengen aku bagi di sini, tapi rasanya berapa banyak kata-kata yang
dituliskan di sini gak akan pernah cukup untuk melukiskan betapa indahnya
hari-hari yang kami jalani di sini, agak hiperbola tapi begitu lah adanya, wait
until you come to this amazing place, and you’ll agree with it. Here, when the time
stops ticking, all you got is simply a beautiful peaceful of happiness and joy
(hehe, lebay).
Eniweeey, kami udah sampai nih ceritanya di Pulau Tinabo, masih ingat
kaaan spoiler foto di part-one sebelumnya?? Here’s another one..
Perjalanan panjang yang kami tempuh melewati lautan lepas dari Dermaga
Patumbukan menuju Pulau Tinabo bukan tanpa cerita. Waktu tempuh sekitar 4,5 jam
dengan menggunakan kapal kayu yang sudah kami carter sebelumnya.
Tidak terhitung berapa banyak cipratan air yang kami dapat –semburan malah bukan cipratan lagi namanya kalo sampai bikin basah kunyup dan membuat kami terbangun dari tidur.
Sepanjang perjalanan kami tidur bergeletakan di tengah kapal, sesekali
ombak yang pecah diterjang kapal menyiram hingga membuat kami terbangun, tapi
beberapa detik kemudian kembali tertidur (emang dasar tukang molor semuaa..)
selama perjalanan menuju Tinabo |
Saat kami semua bangun, di
kejauhan mulai terlihat pulau-pulau yang indah, setelah sebelumnya itu sejauh
mata memandang hanyalah lautan lepas.
Kami pun mulai menerka-nerka pulau mana yang akan jadi persinggahan kami
dengan bahasa isyarat –karena berbicara normal sudah pasti tidak terdengar,
berbisik pun tetap harus berteriak, sampai aku menyangka kalau suaraku tidak
keluar! Bunyi mesin kapal kayu yang terlalu memekakkan telinga begitu kencang,
rasanya seperti jadi orang yang gak bisa mendengar (seriously).
Finally, penantian kami tidak berlangsung lama (boook, lima jam ya lamaa
keleees). Di depan mulai terlihat dermaga kayu di pulau yang sebenarnya tidak
berpenghuni dulunya.
Aah Tinabo, i think i’m in love with you at the first sight –kemudian
sayup-sayup terdengar reffrain lagu Ran, “ku
rasa ku tlah jatuh cinta, pada pandangan yang pertama...- (sok romantis
dramatis).
Excited sumpah! Perasaannya campur baur, bahkan masih gak yakin kalo
kami akhirnya sampai di sini, gilaa sumpaah gak nyangka banget bisa nyampe
sini, sukacita sejuta persen (hiperbolaa).
Sampai di Tinabo Dive Resort (satu-satunya homestay di sini),
setelah menaruh barang-barang dan sebagainya, kami sudah disiapkan menu makan
siang yang sederhana sih sebenarnya, tapi endess, enak gilaa, karena bikin kita
nambaaah,, hahaha -laper sama doyan emang beda tipis...
Tinabo Dive Resort, satu-satunya homestay di Pulau Tinabo |
Sesuai arahan sebelumnya, di sana kami diminta untuk menemui mas Arnold (guide kami selama di pulau Tinabo) no hp nya 081343694712.
Selesai makan siang nanti kami akan memulai petualangan hari pertama kami di sini dengan snorkeling di pulau Tinabo Kecil. Begitu senangnya kami sampai tidak bisa menahan diri untuk segera main air. Sambil menunggu mas Arnold yang akan jadi guide, kami main-main di pantai sekitar homestay, air lautnya terlihat jernih, dan kerennya itu ada beberapa bayi hiu yang berenang di tepian pantai di depan homestay, baby shark masih lucu, gedean dikit sih tetap aja ngeriii, hahaha.
Puas bermain-main di pantai kami bersiap-siap untuk snorkeling. Fyi ya,
di pantai ini saja kita sudah bisa snorkeling, karang-karang dan ikan di bawah
dermaga saja sudah begitu indah.
Selepas makan siang ini, jadwal snorkelingnya yang seharusnya di pulau Tinabo Kecil diganti jadi di sekitar dermaga, tapi tetap tidak mengurangi “the excitement”, keren banget deh, kalo kata Tom (bule abg asal Belanda yang kebetulan sedang berlibur di sana) itu “awesome!”.
menuju dermaga, spot snorkeling yang pertama |
Sedikit cerita tentang Tom, dia itu baru dua hari berada di Tinabo, sudah berkunjung ke beberapa tempat wisata di Indonesia selama beberapa bulan ini, dan kemampuan berbahasanya keren banget deh, hampir setiap kata dalam bahasa Indonesia dia mengerti, walaupun kadang-kadang kami harus menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris.
with Tom |
Akhirnya, snorkeling siang ini di sekitar dermaga, sementara aku memilih
untuk diam di dermaga bersama Ririn dan Suci, mereka juga masih belum berani
untuk snorkeling, hehe.
snorkeling di sekitar dermaga Tinabo |
Setelah puas snorkeling sekitar
dermaga, kami melanjutkan kesenangan kami sendiri –apalagi kalau bukan berfoto
ria. Aah, isn’t life beautiful?
foto-foto setelah snorkeling hari pertama (teuteup exist!) |
And the sun goes down, kami semua
bersih-bersih, dan siap-siap untuk DINNER!
Tidakkah ini menyenangkaaan?? Puas bermain-main seharian lalu disuguhi makan malam yang menjadi favorite kami (aku tepatnya) selama di sana, ikan kecil-kecil bumbu kecap!! Hahaha..
when the sun goes down... |
Tidakkah ini menyenangkaaan?? Puas bermain-main seharian lalu disuguhi makan malam yang menjadi favorite kami (aku tepatnya) selama di sana, ikan kecil-kecil bumbu kecap!! Hahaha..
Malam pertama di pulau Tinabo, kami duduk-duduk di beranda homestay. Desir angin pantai dan ombak yang berdebur halus seakan menambah keindahan malam di sini. Ah, Tinabo aku jatuh cinta.
Di sini, waktu seakan berjalan
lambat, sangat lambat. Bayangkan saja, signal telepon seluler hanya terbatas
untuk sms dan telepon! Awesome! Itupun diakses dengan sangat terbatas, karena
signal baru kami dapat lepas sore menjelang magrib hingga pagi esok harinya. Ah
surga banget rasanya, ini yang aku sebut liburan sebenarnya! Tanpa gadget
apapun, kecuali kamera. Tidak dibuat penasaran dengan LED merah yang
kedip-kedip saat sebuah pesan masuk di blackberry kalian, keren bukan? Ini baru yang namanya liburan sebenarnya.
Aku pun hanya beberapa kali sms,
karena memang ada kepentingan, salah satunya sms mas Ical, hanya untuk bilang
kalo sepatu aku ketinggalan di mobil rental yang antar kami tadi pagi. Gawat
aja kalo sampe ilang tuh sepatu, udah belinya pas modis (modal diskon, red.) ya
masa iya nyeker balik ke Jakarta nanti, secara yaa ini sendal jepit yang aku
pake itu boleh pinjem sm si aa homestay Tinabo di Selayar.
Ngobrol ngalor ngidul bareng-bareng
di beranda homestay (include Tom –ni bocah nimbrung ajee, hahaha). Gak lama
kami pun tidur, istirahat miii, besok seru-seruan lagi kitaaa!
>> 16 November 2013
Mari memulai kesenangan lagi, pagi ini snorkeling hari kedua di Pulau Tinabo Besar. Setelah sarapan kami akan diantar menggunakan kapal motor ke sana, biaya sewa kapal ini sudah termasuk dengan biaya carter kapal yang mengantar kami ke sini. Untuk biaya snorkeling, diving, termasuk biaya simaksi TNTakabonerate bisa kalian akses di situs resminya TNTakabonerate yaa, lengkap semua di sana kok.
pagi pertama di Tinabo |
Mari memulai kesenangan lagi, pagi ini snorkeling hari kedua di Pulau Tinabo Besar. Setelah sarapan kami akan diantar menggunakan kapal motor ke sana, biaya sewa kapal ini sudah termasuk dengan biaya carter kapal yang mengantar kami ke sini. Untuk biaya snorkeling, diving, termasuk biaya simaksi TNTakabonerate bisa kalian akses di situs resminya TNTakabonerate yaa, lengkap semua di sana kok.
mupeng pengen cepet-cepet sarapan, hehehe |
And the excitement continued..siap-siap snorkeling hari kedua.
Untuk sewa alat snorkeling juga bisa dari Tinabo Dive Center di Selayar,
beberapa dari kami kemarin menyewa di sana, harga sama dengan harga sewa di
Pulau Tinabo ini. Kalau gak mau repot kalian bisa sewa di Tinabo saja, tapi
kalau lagi banyak wisatawan yang datang sebaiknya dipersiapkan dari selayar
saja, karena takutnya alat di pulau tidak cukup, biasanya orang Tinabo Dive
Center di Selayar akan info jika sedang ramai.
Untungnya pas kami ke sana, tidak ada wisatawan yang datang,
serasa pulau milik kami bertujuh sajaaa. Hanya beberapa peneliti yang sore
harinya datang, tapi itu sama sekali tidak mengurangi kesenangan selama di
pulau, yah mereka kan datang ke sana karena keperluan pekerjaan, hehehe.
day 2: pagi, snorkeling di Pulau Tinabo Besar |
Snorkeling di laut sebagus ini membuat aku frustrasi sendiri, pengen banget rasanya nyebur ke laut, berenang dan snorkeling –meski bukan aku satu-satunya yang takut, hahaha- tapi tetap saja trauma tenggelam begitu kuat. Bukan aku tidak mencoba untuk snorkeling, tapi gak bisa aja, takut bangeet.
Sampai akhirnya aku memberanikan
diri –dengan dukungan teman-teman lainnya- untuk snorkeling, tetap saja begitu
nyemplung malah makin panik sendiri, waah beneran gak bisaa deh gw, sumpah
mendingan diajakin jalan-jalan di mall trus dibayarin belanjaannya (lhoo?!?)
dan khirnya dia bilang “iya jangan deh, beneran takut dia” (menurut
nganaa??hiks...)
under water di Pulau Tinabo Besar
Keren bukan? Sayangnya ini cuman bisa aku lihat dari kamera, but still (like i always said) sama sekali gak mengurangi keseruan selama di sini. Hari kedua snorkeling, cuma bisa liat keseruan teman-teman lain yang snorkeling dari atas kapal. Paling sesekali motret pake kamera Nita (duh!).
Kalo takut berenang kenapa
mainnya ke pantai dan laut?? Itu pertanyaan yang sering terlontar padaku.
Jawabannya simple saja, karena aku suka pantai dan laut.
Oya, saat di pantai depan
homestay kami ada sesi pemotretan snorkeling ala-ala. Jadi pura-pura lagi
snorkeling padahal cuma kepalanya doang yang masuk air, nahan beberapa saat
buat difoto sama Nita, hahaha. It’s a peace of cake, cingcay miii kalo kaya gitu
doang sih. So, kalopun gak bisa snorkeling tapi aku udah dapet foto ala-ala
snorkeling.
foto snorkeling ala ala ^__^" |
Beda sama temanku satunya, sebut Suci (nama sebenarnya) dia sama sekali gak berani, padahal di pantai itu airnya cetek bangeeet, paling sebatas dada orang dewasa (ah kalimat yang random sekalii) hmm, maksudnya paling satu meter saja. Aku sama yang lain sudah support dia kalo gak bakal kelelep, terutama karena aku sendiri sudah foto, jadi berusaha yakinin dia banget deh. Eh pas di Tinabo Besar ini, Suci tadi malah akhirnya bisa snorkeling, dipegangin sih, ya tapi tetap sajaa bisa ngalahin aku yang cuma snorkeling ala-ala demi kepentingan foto doang. Skak mat!
Suci, yang akhirnya gak hanya sekedar snorkeling ala ala... |
Not to mention yaa dukungan teman-teman –lebih tepat ledekan hahaha- selama sesi snorkeling hari pertama itu, (aku anggap itu sebagai penyemangat..hiks) . Okebaaay!
“Sayang bangeet, udah jauh-jauh
ke sini, bagus banget lautnya, masa kamu gak snorkeling siih??!?”
kalimat-kalimat yang keluar dari mulut teman-teman. Ya siih, tapi gimana dong
waktu itu takut banget deeh, sumpah. Segala bujuk rayu (dan tipu daya)
dikeluarkan teman-teman yang lain demi aku bisa snorkeling di sana (thanks
gals, it’s mean a lot for me!) tapi tak ada satu pun yang berhasil membuat aku
mau melakukannya (kasian deeh gw).
Saatnya makan siaaang!! (yess, derita gw melihat keseruan teman-teman snorkeling teralihkan sejenak).
makan siang banyak.. (lapeerrr) |
Menu makan siang kami tidak
jauh-jauh dari menu sebelumnya, dan tetap saja kami selalu makan dengan lahap.
Seperti yang aku bilang sebelumnya, laper sama doyan itu emang beda tipis,
hahaha.
Jadwal snorkeling berikutnya adalah di pulau Tinabo Kecil, di sini
spesial banget buat aku, kenapa? Just wait and see..
Apa yang begitu spesial dengan pulau Tinabo Kecil ini, karena akhirnya
aku snorkeliiing!!! Yippiee!! Am soo exciteeed! So much, even more, hahaha.
Pertama kalinya dalam hidup nih, semacam pencapaian terbesar dalam hidup
rasanya (lebaay, wkwkwk).
yeaaaay,,, finally \m/ |
Thanks to Anif yang udah megangin aku muter-muter snorkeling sekitar
kapal di Pulau Tinabo Kecil ini, setelah sebelumnya aku latihan nafas di gabus!
Seriously, selama beberapa menit aku rebahan di gabus ini dan kepala doang yang
masuk ke air (yes, you can laugh -_-“) laluu, setelah cukup percaya diri bisa
nafas di air (dan gak parno kelelep tentunya) akhirnya aku turun ke air, and
there i go snorkeling with Anif (senangnyaaa...)
thanks Anif (kecup basah! hahaha) |
So excited karena akhirnya bisa snorkeling, jangan tanya sekencang apa
gw pegangin tangan Anif, kenceng bangeeet! Hahahaha.
Setelah snorkeling beberapa jam, kami merapat ke pulaunya dan bermain-main sebentar di sana. Well, aku gak bisa cerita kenapa di sini bikin kami ketawa-ketawa, it's off the record, tapi kayanya bisa kebaca dari foto-fotonya (kalo kalian jeli yaa, hahaha).
Setelah puas
snorkeling dan main pasir di Pulau Tinabo Kecil, kami lalu menuju ke Bungin
Tinabo untuk melihat sunset.
menuju Bungin Tinabo untuk melihat sunset |
Bungin Tinabo, di sini hanya hamparan pasir saja, tanpa ada tumbuhan satu pun.
siluet on Bungin Tinabo's sunset |
Puas menikmati sunset di Bungin Tinabo, kami pun segera kembali ke
homestay karena sudah cukup terlambat dan ombak saat itu agak tinggi.
Tiba di pulau Tinabo, makan malam pun sudah disiapkan. Selesai makan
malam, kami hanya ngobrol ngalor ngidul (lagi) di beranda homestay, menikmati
deburan ombak dan angin yang lebih kencang dari malam sebelumnya. Malam
mingguan di Tinabo. Lagu “Built to last-nya Meele” pun mengalun dari mp3 di
handphone, dan ledek-ledekan dimulai saat lagu ini terdengar (you know why kan
Aniff?? Hahaha).
satnite di beranda homestay Tinabo |
Malam itu angin dan ombak di pantai cukup kencang, dan ternyata tengah
malam hingga menjelang subuhnya itu hujan deras, gagal lah kami mengabadikan
sunrise di Tinabo. Pagi harinya air laut surut banget, mungkin karena hujan
semalam.
pagi hari air laut surut lebih dari biasanya |
It’s Sunday morning, dan liburan masih belum berakhir. Hari ini hari
terakhir kami di Tinabo. Seperti biasa selesai sarapan kami akan main-main air
lagi, kali ini gak cuman snorkeling doang, dua teman kami (Anif dan Nita) juga
akan diving di salah satu spot dekat pulau Tinabo, namanya Morongboi.
Karena air lautnya surut jadi kami harus jalan agak ke tengah laut untuk naik ke kapal melalui pantai samping homestay, tidak dari dermaga seperti sebelumnya.
Here we go. Agak-agak ngeri juga sih, secara yaa ombaknya lebih deras dari biasanya, tapi ya teuteuup excited cyiint..
>>> 17 November 2013
Hari ini, dua teman kami (Nita
dan Anif) akan diving di salah satu spot sekitar Pulau Tinabo, namanya
Morongboi, itu kalo gak salah nama yang diberikan orang sekitar untuk spot
tersebut, kalo nama yang benernya sih gak tau juga.
They were
so excited to dive.
Sementara itu, kami juga akan snorkeling di sana. Ombak lebih tinggi dari hari-hari sebelumnya, jadi yaa lumayan agak-agak takut juga (buat aku khususnya) untuk snorkeling di sana. Tapi, pas udah turun ke air dan mulai melihat keindahan di sana tuh ya udah, lupa gitu aja.
Selesai snorkeling hari terakhir, ombak makin
tinggi. Kami pun kembali ke homestay untuk segera bersiap-siap kembali ke
Selayar, untuk selanjutnya pulang ke Jakarta.
4 dari 5 foto di atas adalah foto rekayasa hahaha |
Rasanya berat sekali meninggalkan
Tinabo (bahkan sampai saat aku menulis tentangnya, saat ini #gagalmoveon).
Saat kami merapat ke pulau, kapal yang akan
menjemput kami sudah siap di pinggir pantai. Kami pun segera berkemas dan
makan siang, agar tidak terlalu siang kembali ke Selayar, karena ombaknya
sedang tinggi.
That wasn’t a good bye, it was called until we meet
again.
So, until we meet again....
the untold story...
Perjalanan balik dari pulau Tinabo ke dermaga Patumbukan yang normalnya ditempuh 4-5 jam, waktu itu kami tempuh sekitar 8 jam, karena ombak yang tinggi, belum lagi ke"galau"an kami saat akan merapat di dermaga Patumbukan, karena tidak ada penerangan, jadi kapal kami sempat kesulitan untuk merapat.
Susahnya menemukan WC di perjalanan pulang ke Selayar, karena ternyata kamar mandi/WC di sana hanya baru ada beberapa saja.
Foto-foto di Tanjung Bira yang sempat kami lakukan, dengan respon yang berbeda saat kami pertama melihatnya, dan pembuatan kapal Phinisi di sana (keren banget mereka).
Jalan-jalan di Makassar sebelum kami pulang ke Jakarta, sayangnya hujan, jadi gak sempat foto di Pantai Losari dan sekitarnya.
Nyobain coto Makassar untuk pertama kalinya di kota asalnya, makan otak-otak bu Elly padahal masih kenyaaang, trus jadi tahu yang namanya "jalangkote". Nyari oleh-oleh khas Makassar, dan baru nyadar kenapa gak beli kaos-kaos Tinabo/Takabonerate pas di Tinabo, karena di Makassar ternyata gak adaaa!
coto gagak, otak-otak bu elly, pembuatan Pinisi |
di Tanjung Bira |
Hmm, it was a great trip, a wonderful time with special friends.
p.s.
# kak Devvy yang kakinya kram karena terlalu narsis (foto selfie) di tengah lautan...hahaha!
# thanks buat Nita, our beloved photographer, untuk foto2nya yg keyeen deh kk (and fyi, dia sebenarnya adalah fotografer salah satu majalah terkemuka yang tidak bisa saya sebutkan di sini, biar gak makin terkenal diaaa -gak rela,hahaha-)
# buat Ririn, yang sabar ngasih tahu bedanya pemakaian kata "mi", "pi", "ji", dan sebangsanya, meski tetep aja gak jelaaas, hahaha,, cingcay miii....
# Suci, you nailed it gal,, memotivasi untuk foto snorkeling beneran hahaha!
# Mami Maris,,,terima kasih sudah mengurus semua tagihan dan biaya selama perjalanan kita, lain kali jangan minta kita patungan dooong..hehehe.
# Aniffff, special thanks banget deh, karena udah mau gw pegangin buat snorkeling (for the first time) btw, lain kali fokus tangan jangan sampe ganggu kalo lagi difotooo :p
# untuk semua pihak yang telah mendukung perjalanan kami kali ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih banyak!
# Familymart Pejaten, gilaaa akhirnya part-3 kelar karena nongkrong di sini (untuk pertama kali dalam hidup), thanks buat wi-fi gratisannya yang bikin aplod-an foto2nya lancar jaya.
# buat semua fans gw (minta ditimpuk) yang udah setia nungguin part-3 ini kelaaaar, it's all especially for you guys, hehehe..rasanya semacam ngerjain report KPI dan skripsi yang mentok di BAB 2 (hahahaha...)
tambahan yang paling penting dari sharing trip kali ini : total cost per orang sekitar Rp.1.700.000 include tiket jkt-mks (pp), airport tax, exclude ongkos masing ke bandara Soekarno-Hatta dan oleh-oleh, dan biaya seperti diving (itu dihitung per person), total biaya trip (exclude ongkos dalam kota Jakarta, tiket, airport tax dll) sekitar Rp.8.400.000 dibagi 7 orang. Biaya di atas mungkin akan ada perbedaan dengan trip yang akan teman-teman lainnya lakukan nanti kalau ke sana (tergantung amal ibadah, hahahaha) aku dan teman-teman cuma kasih gambaran aja dari perjalanan yang udah kami lakukan.
Sekian dan terima kasih.
au revoir....
# Suci, you nailed it gal,, memotivasi untuk foto snorkeling beneran hahaha!
# Mami Maris,,,terima kasih sudah mengurus semua tagihan dan biaya selama perjalanan kita, lain kali jangan minta kita patungan dooong..hehehe.
# Aniffff, special thanks banget deh, karena udah mau gw pegangin buat snorkeling (for the first time) btw, lain kali fokus tangan jangan sampe ganggu kalo lagi difotooo :p
# untuk semua pihak yang telah mendukung perjalanan kami kali ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih banyak!
# Familymart Pejaten, gilaaa akhirnya part-3 kelar karena nongkrong di sini (untuk pertama kali dalam hidup), thanks buat wi-fi gratisannya yang bikin aplod-an foto2nya lancar jaya.
# buat semua fans gw (minta ditimpuk) yang udah setia nungguin part-3 ini kelaaaar, it's all especially for you guys, hehehe..rasanya semacam ngerjain report KPI dan skripsi yang mentok di BAB 2 (hahahaha...)
tambahan yang paling penting dari sharing trip kali ini : total cost per orang sekitar Rp.1.700.000 include tiket jkt-mks (pp), airport tax, exclude ongkos masing ke bandara Soekarno-Hatta dan oleh-oleh, dan biaya seperti diving (itu dihitung per person), total biaya trip (exclude ongkos dalam kota Jakarta, tiket, airport tax dll) sekitar Rp.8.400.000 dibagi 7 orang. Biaya di atas mungkin akan ada perbedaan dengan trip yang akan teman-teman lainnya lakukan nanti kalau ke sana (tergantung amal ibadah, hahahaha) aku dan teman-teman cuma kasih gambaran aja dari perjalanan yang udah kami lakukan.
Sekian dan terima kasih.
au revoir....
pertamaxx kembali.. saksi sejarah pembuatan part 3, yg hanya demi part 3 tinabo rela menjadi penghuni terakhir family mart,, yg hanya demi part 3, tak dihiraukan nya bising kembang api dan petasan di awal pergantian tahun.. itu semua demi memuntahkan kata kata yg sudah menggedor gedor kepala melalui jarinya untuk diketik menjadi sebuah cerita catatan perjalanan.. thanks alottt.. hahah... intinya jika tua nanti kita tlah hidup masing masing ingatlah hari itu melalui blog ini.. *nyanyi.. :p Giman perasaan lo udh kelar cerita tinabonya? udh plong? semacam sembelit ya... hehehh.. semoga bermanfaat buat siapa aja yg baca.. Pada akhirnya.. mau ngetrip pake paket ato share cost itu pilihan. yg penting momentnya dpt. kalo gw sih ttp slogan "hidup share cost" kata bebeb nita lebah.. krn share cost itulah yg buat kebersamaannya lebih nyata dan gag akan terlupakan.. sekian... -takut jadi bukan comment tp malah jadi tinabo part 4.. *nyengir.. kabur.. :p see ya.. -snownif..queen of disaster-
ReplyDeletehey suhuuu,,,tengkyuu aniif udh dgn setia menemani hingga pagi menjelang, sorry karena jd ga sempet dngerin lanjutan curcolan-nya (ups!) hahahaha..
Deletehmm, lega ya lumayan krena akhirnya bisa kelarin part3 yang udh ditunggu se-indonesia raya merdeka merdeka tanahku negeriku (lhah)
Cerita tentang Tinabo gak bakal cukup kalo sampe part brapa pun, krena terlalu bnyak cerita yg kita dpt selama di sana.
ya bener, ini cuma penggalan sebuah kisah klasik untuk masa depan, to remembered (tp gak nyanyi don't you remember-nya adele sih niif ky di pesawat kmaren, itu beda hehehe)
ini, cuma ungkapan gw untuk perjalanan berkesan ke tempat yg amazing bersama kalian, teman2 gila yang entah kenapa bisa dapet chemistry-nya (gw rasa krena gw jg sama "gila"nya dgn kalian). Hukum tarik menarik. Panjang yaa cyiint..
eniweeiiy, enjoooy ^__^v
kekurangan dan ketidaksesuaian harap maklum, namanya tahap belajar (apa deh??), lagipula klo kata bunda Dorce "kesempurnaan itu hanya milik Allah swt" #sokserius
Sayang banget ya ga dive...
ReplyDeleteMesti dapet license dlu nih sblom kesana..
Keren keren. Private island..